Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak - gcway media

Cuaca Panas Ekstrem Tingkatkan Risiko Kematian Bayi secara Mendadak

 Media Netizen - Beberapa negara di Asia sedang dilanda heatwave atau gelombang panas. Beberapa negara yang mengalami fenomena yang tidak biasa ini meliputi Myanmar, India, Thailand, dan Bangladesh.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas.


Menanggapi hal ini, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengadakan media briefing dengan topik "Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Anak" pada Selasa (2/5/2023).


Dokter Kurniawan Taufiq Khadafi, M. Biomed, SpA(K), Ketua Satgas Bencana IDAI, memaparkan sebuah studi yang menemukan adanya hubungan erat antara peningkatan suhu Bumi yang ekstrem dengan angka kematian bayi secara mendadak.


Studi yang diterbitkan dalam jurnal Enviromental Health Perspectives tersebut didasari dari 30 tahun pengamatan (1981 hingga 2010). 


"Mungkin situasi ini di Indonesia tidak terlalu tampak karena hawa panas tidak seekstrem negara-negara di Asia Selatan, tetapi ini cukup penting jika suatu saat nanti hawa panas itu terjadi di Indonesia. Ini bisa menyebabkan kematian bayi mendadak," dr. Kurniawan menjelaskan.


Lebih lanjut, dr. Kurniawan menjelaskan bahwa hubungan peningkatan suhu ekstrem dan angka kematian bayi paling banyak menyerang bayi usia 3 sampai 12 bulan.  


Temuan ini tentunya menjadi catatan bagi para tenaga kesehatan dan orang tua untuk mewaspadai sudden infant death syndrome (SIDS) atau kematian bayi secara mendadak pada saat cuaca panas ekstrem.


Sumber...IDN Times