Asal Sel Punca Dari Mana? - gcway media

Asal Sel Punca Dari Mana?


 Media Netizen - Stem cell atau sel punca adalah sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat berubah menjadi sel tertentu, sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Terkait asalnya, dari mana sel punca berasal?


Asal sel punca

Sel punca merupakan terobosan dunia medis yang diyakini dapat membantu pengobatan berbagai penyakit, terutama penyakit yang saat ini belum ada obatnya.


Asal sel punca atau stem cell ini dari dua sumber utama. Dikutip dari Medical News Today, Selasa (2/5/2023), sel punca berasal dari jaringan tubuh dewasa dan embrio.


Kendati berasal dari kedua sumber tersebut, namun saat ini para ilmuwan juga sedang mencari cara untuk mengembangkan sel punca dari sel lain, yakni dengan menggunakan teknik "pemrograman ulang" genetik.


1. Sel punca dari jaringan tubuh dewasa

Tubuh kita mengandung sel punca sepanjang hidupnya, dan secara alami dapat menggunakan stem cell tersebut kapan pun dibutuhkan.


Sel punca yang berasal dari jaringan tubuh ini disebut sel punca spesifik jaringan atau sel punca somatik, sel ini ada di seluruh tubuh sejak embrio berkembang. 


Sel-sel akan berada dalam keadaan non-spesifik, tetapi mereka lebih terspesialisasi daripada sel induk embrionik. Sel punca ini akan tetap berada dalam keadaan ini sampai tubuh membutuhkannya untuk membentuk, misalnya sel kulit atau otot.


Setiap hari, tubuh kita terus memperbarui jaringannya. Pada beberapa bagian tubuh, seperti usus dan sumsum tulang, stem cell atau sel punca akan membelah diri secara teratur untuk menghasilkan jaringan tubuh baru. Fungsinya untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada jaringan tubuh.


Para ilmuwan telah menemukan bahwa sel punca dalam jaringan tubuh manusia itu terdapat di organ-organ berikut.


otak

sumsum tulang

darah dan pembuluh darah

otot rangka

kulit

hati

Kendati demikian, sel induk mungkin bisa sulit untuk ditemukan. Sel punca dapat tetap tidak membelah dan tidak spesifik selama bertahun-tahun sampai tubuh membutuhkannya untuk memperbaiki atau menumbuhkan jaringan baru.


2. Sel punca embrionik

Stem cell atau sel punca ini sudah ada sejak tahap awal kehamilan, setelah sperma membuahi sel telur dan sebuah embrio terbentuk. Setelah sperma membuahi sel telur, selama sekitar 3-5 hari, embrio akan berbentuk blastokista atau bola sel.



Di dalam blastokista ini mengandung sel punca atau sel induk yang nantinya akan tertanam di dalam rahim. Sel punca embrionik berasal dari blastokista yang berumur 4-5 hari.


Pada saat ilmuwan mengambil sel punca dari embrio ini, biasanya merupakan embrio ekstra yang dihasilkan dari fertilisasi in vitro (IVF) yang dibuat di dalam laboratorium.


Di klinik IVF, para dokter membuahi beberapa sel telur dalam tabung reaksi, untuk memastikan setidaknya satu telur bertahan. Selanjutnya, mereka akan menanamkan telur dalam jumlah terbatas untuk memulai kehamilan.


Ketika sperma membuahi sel telur, sel-sel ini akan bergabung membentuk satu sel yang disebut zigot.


Lalu zigot bersel satu tersebut akan mulai membelah diri, membentuk 2, 4, 8, 16 sel dan seterusnya, dan sekarang ini disebut embrio.


Segera, dan sebelum embrio ditanamkan di dalam rahim, massa sekitar 150-200 sel ini adalah blastokista, yang terdiri dari dua bagian, di antaranya sebagai berikut.


Massa sel luar yang menjadi bagian dari plasenta

Massa sel dalam yang akan berkembang menjadi tubuh manusia.

Massa sel bagian dalam adalah tempat sel punca embrionik ditemukan. Ilmuwan pun menyebutnya sebagai sel totipoten, yang merujuk pada fakta bahwa sel tersebut memiliki potensi total untuk berkembang menjadi sel apa pun di dalam tubuh.


Sel punca embrionik dapat berdiferensiasi menjadi lebih banyak jenis sel daripada sel punca dewasa.


Selain itu, ada juga sel punca yang berasal dari jaringan ikat atau stroma yang mengelilingi organ tubuh dan jaringan lain yang disebut Mesenchymal stem cells (MSCs) atau sel punca mesenkimal.


Menurut para ilmuwan, suatu hari nanti, stem cell ini mungkin dapat berperan dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan.


Ada juga Induced pluripotent stem cells (iPS) atau sel punca berpotensi majemuk terinduksi. Sel induk tersebut dibuat di dalam laboratorium, menggunakan sel kulit dan sel khusus jaringan lainnya.


Sel-sel ini berperilaku mirip dengan sel punca embrionik, sehingga dapat berguna untuk mengembangkan serangkaian terapi, kendati masih diperlukan lebih banyak penelitian terkait hal ini.


Sumber...Kompas.com