Ada Yang Tau ?? Bahan Rahasia yang Dipakai dalam Lukisan Leonardo da Vinci? - gcway media

Ada Yang Tau ?? Bahan Rahasia yang Dipakai dalam Lukisan Leonardo da Vinci?

 


Media Netizen - Sebuah studi baru mengungkap bahan yang dipakai Leonardo da Vinci saat melukis karyanya. 


Leonardo da Vinci adalah sosok pelukis terkenal yang melukis karya legendaris, Mona Lisa.


Studi menguak bahan cat lukis yang digunakan para pelukis 'Old Masters' seperti Leonardo da Vinci, Sandro Botticelli dan Rembrandt kemungkinan menggunakan protein, terutama kuning telur dalam lukisan minyak mereka.


Bahan rahasia pada cat lukis itu ternyata cukup menambahkan sedikit kuning telur ke karya mereka, bisa memiliki efek jangka panjang yang melampaui estetika.


Jumlah residu protein sebenarnya telah lama terdeteksi dalam lukisan minyak klasik dan sering dianggap berasal dari kontaminasi.


Namun studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini menyebut bahwa bahan tersebut kemungkinan disengaja dipakai dalam lukisan.


Hal tersebut pun menyoroti pengetahuan dan bagaimana cara 'Old Masters', pelukis Eropa paling terampil abad ke-16, ke-17, atau awal abad ke-18, mempersiapkan bahan-bahan untuk melukis karyanya.


"Ada sangat sedikit sumber tertulis tentang (bahan-bahan cat lukisan) ini dan tidak ada karya ilmiah yang dilakukan sebelumnya untuk menyelidiki subjek secara mendalam," kata penulis studi Ophélie Ranquet dari Institut Teknik Proses Mekanik dan Mekanika di Institut Teknologi Karlsruhe di Jerman.


"Hasil kami menunjukkan bahwa bahkan dengan jumlah kuning telur yang sangat kecil, Anda dapat mencapai perubahan sifat yang menakjubkan pada cat minyak, menunjukkan bagaimana hal itu dapat bermanfaat bagi para seniman," tambahnya.


Pembuatan bahan cat lukisan Leonardo da Vinci

Dikutip dari CNN, Jumat (28/4/2023) membuat cat lukis adalah proses artisanal dan eksperimental. Di dalam proses tersebut ada kemungkinan para pelukis menambahkan kuning telur pada bahan jenis yang lebih baru.


Cat tersebut pertama kali muncul pada abad ketujuh di Asia Tengah sebelum menyebar ke Eropa Utara.


Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatannya, peneliti mencoba menciptakan ulang proses pembuatan cat dengan menggunakan empat bahan yaitu kuning telur, air suling, minyak biji rami dan pigmen untuk mencampurkan dua warna yang populer dan penting secara historis, putih timah dan biru laut.


"Penambahan kuning telur (sebagai bahan cat lukisan) bermanfaat karena dapat menyempurnakan sifat cat ini secara drastis," terang Ranquet.


Reaksi kimia antara minyak, pigmen, dan protein dalam kuning telur secara langsung memengaruhi perilaku dan viskositas cat.


Misalnya, pigmen timbal putih cukup sensitif terhadap kelembapan tetapi jika melapisinya dengan lapisan protein, itu membuatnya lebih tahan lembap sehingga cat cukup mudah diaplikasikan.


Bukti penggunaan bahan cat lukisan

Bukti langsung dari efek kuning telur pada cat minyak atau kekurangannya dapat dilihat pada lukisan 'Madonna of the Carnation' karya Leonardo da Vinci yang merupakan salah satu lukisan yang diamati selama penelitian.


Karya tersebut menunjukkan kerutan yang jelas di wajah MAria dan anaknya. Salah satu alasan kerutan mungkin karena jumlah pigmen yang tidak mencukupi pada cat. Dan penelitian telah mengungkapkan bahwa efek tersebut dapat dihindari dengan menambahkan kuning telur.


"Madonna of Carnation' adalah salah satu lukisan Leonardo yang paling awal, dibuat pada saat dia mungkin masih mencoba menguasai media cat minyak yang baru populer.


Maria Perla Colombini, profesor kimia analitik di Universitas Pisa di Italia yang tidak terlibat dalam penelitian setuju bahwa studi memberikan skenario baru untuk memahami teknik melukis lama.


"Peneliti tidak hanya mengidentifikasi bahan yang digunakan oleh 'Old Masters' tetapi menjelaskan bagaimana mereka bisa menghasilkan efek yang luar biasa dan berkilau dengan menggunakan dan mencampur beberapa bahan alami yang tersedia," ungkap Colombini.


"Peneliti mencoba menemukan rahasia resep lama yang hanya sedikit atau tidak ada yang tertulis. Pengetahuan ini berkontribusi tidak hanya untuk konservasi dan pelestarian karya seni yang lebih baik tetapi juga untuk pemahaman terhadap sejarah seni," tambahnya.


Sumber..Kompas.com