Berikut Ini Ciri dari 10 Jenis Kanker Kulit, Kenali Perbedaannya - gcway media

Berikut Ini Ciri dari 10 Jenis Kanker Kulit, Kenali Perbedaannya

Media Netizen - Kulit terdiri dari berbagai jenis sel. Ketika DNA di dalam sel-sel ini rusak, mereka bisa menjadi kanker.

Jenis kanker kulit yang dialami tergantung pada jenis selnya. Misalnya, jika kanker dimulai pada sel basal bundar di bawah permukaan kulit, ini dikenal sebagai kanker kulit sel basal.


Tiga jenis kanker kulit yang paling umum adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Meskipun ini merupakan sebagian besar kasus, tetapi ada jenis kanker lain yang lebih jarang yang juga dapat menyerang kulit.


Apa pun jenisnya, kanker kulit harus didiagnosis dan diobati dengan cepat. Yuk, kenali ciri-ciri dari jenis-jenis kanker kulit!


1. Karsinoma sel basal


Karsinoma sel basal adalah jenis paling umum kanker kulit, tercatat sekitar 80 persen dari semua kasus, menurut American Cancer Society.


Angka kasus karsinoma sel basal diketahui meningkat. Para ahli percaya hal ini disebabkan oleh paparan sinar matahari yang lebih banyak, umur yang lebih panjang, dan kemajuan dalam deteksi kanker kulit.


Karsinoma sel basal dimulai di sel basal kulit, yang ditemukan di lapisan terluar, yaitu epidermis. Menurut laman The Skin Cancer Foundation, karsinoma sel basal biasanya berkembang pada area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, kepala, dan leher.


Ciri-cirinya bisa tampak seperti:


Pertumbuhan bulat berwarna daging.

Benjolan seperti mutiara.

Bercak kulit berwarna merah muda.

Luka berdarah atau berkeropeng yang sembuh dan kemudian muncul kembali.

Karsinoma sel basal biasanya tumbuh lambat dan tidak menyebar ke area lain di tubuh. Namun, jika tidak diobati, mereka bisa berkembang lebih dalam dan menembus saraf dan tulang.


Meski jarang, tetapi karsinoma sel basal bisa mengancam nyawa.


Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko kita mengembangkan karsinoma sel basal meliputi:


Terpapar sinar matahari atau tanning bed.

Memiliki riwayat kanker kulit.

Usia di atas 50 tahun.

Memiliki kulit putih dengan mata cerah dan rambut pirang atau merah.

Jenis kelamin laki-laki.

Mengalami infeksi kronis, radang kulit, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Terpapar senyawa industri, radiasi, tar batu bara, atau arsenik.

Memiliki kelainan bawaan, seperti sindrom karsinoma sel basal nevoid atau xeroderma pigmentosum.

Orang yang mengembangkan karsinoma sel basal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami yang lain. Ini biasanya terjadi dalam 3 hingga 5 tahun sejak yang pertama.


2. Karsinoma sel skuamosa

Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker kulit kedua yang paling umum. Ini menyumbang sekitar 20 persen dari semua kasus.


Jenis kanker ini dimulai pada sel-sel pipih di bagian luar epidermis. Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul di area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, telinga, leher, bibir, dan tangan. Kanker kulit ini juga dapat berkembang pada bekas luka atau luka kronis.


Karsinoma sel skuamosa dapat berkembang dari bintik-bintik kulit prakanker, yang dikenal sebagai actinic keratosis.


Kanker ini mungkin terlihat seperti:


Benjolan merah yang keras.

Lesi datar dengan permukaan bersisik dan berkerak.

Luka yang sembuh kemudian terbuka kembali.

Menurut American Academy of Dermatology, orang dengan kulit lebih terang lebih berisiko terkena karsinoma sel skuamosa, tetapi kanker kulit juga dapat menyerang mereka yang berkulit lebih gelap.


Faktor risiko lainnya meliputi:


Memiliki mata cerah, rambut pirang atau merah, atau bintik-bintik.

Terpapar sinar matahari atau tanning bed.

Memiliki riwayat kanker kulit.

Memiliki riwayat sengatan matahari.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Memiliki kelainan genetik xeroderma pigmentosum.

3. Melanoma

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius, karena cenderung menyebar jika tidak ditangani sejak dini. Kanker ini dimulai di melanosit, yakni sel di epidermis yang membuat pigmen.


Faktor risiko melanoma meliputi:


Kulit putih, mata cerah, bintik-bintik, atau rambut merah atau pirang.

Memiliki riwayat sunburn yang melepuh.

Terpapar matahari atau tanning bed.

Tinggal lebih dekat ke garis khatulistiwa atau di ketinggian yang lebih tinggi.

Memiliki riwayat keluarga dengan melanoma.

Memiliki banyak tahi lalat atau tahi lalat yang tampak tidak biasa.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Melanoma dapat berkembang di dalam tahi lalat yang sudah ada, atau dapat muncul sebagai bintik hitam baru di kulit.


Kanker ini dapat terbentuk di mana saja di tubuh, tetapi paling sering menyerang area yang terpapar sinar matahari, seperti punggung, kaki, lengan, dan wajah. Melanoma juga bisa berkembang di telapak kaki, telapak tangan, atau bantalan kuku, seperti dijelaskan dalam laman Mayo Clinic.


Tanda-tanda yang harus diperhatikan antara lain:


Tahi lalat yang berubah warna, ukuran, atau bagaimana rasanya.

Tahi lalat yang berdarah.

Bintik kecokelatan besar dengan bintik lebih gelap.

Lesi dengan batas tidak teratur atau bagian yang tampak merah, putih, biru, merah muda, atau hitam kebiruan.

Tahi lalat asimetris.

Lesi menyakitkan yang membakar atau gatal.

Bintik hitam di telapak kaki, telapak tangan, ujung jari, jari kaki, atau lapisan mulut, hidung, vagina, atau anus.

Tahi lalat yang sangat besar.

4. Karsinoma sel Merkel


Karsinoma sel Merkel adalah jenis kanker kulit langka. Meskipun ini adalah kanker kulit yang jarang terjadi, kasus karsinoma sel Merkel telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir, seperti dilansir American Academy of Dermatology. 


Jenis kanker ini dimulai ketika sel-sel tertentu di kulit, yaitu sel Merkel, mulai tumbuh di luar kendali. Karsinoma sel Merkel biasanya tumbuh dengan cepat dan sulit diobati jika menyebar.


Dapat mulai di mana saja di tubuh, tetapi karsinoma sel Merkel biasanya menyerang area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan lengan.


Karsinoma sel Merkel mungkin terlihat seperti benjolan berwarna merah muda, merah, atau ungu yang keras saat kamu menyentuhnya. Terkadang, mereka bisa tampak seperti ulkus atau luka.


Faktor risiko karsinoma sel Merkel meliputi:


Terpapar sinar ultraviolet (UV) dalam jumlah berlebihan melalui matahari atau tanning bed.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Memiliki riwayat kanker kulit lainnya.

Usia di atas 50 tahun.

Memiliki kulit terang.


5. Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi terbentuk di pembuluh darah kulit dan disebabkan oleh virus herpes manusia.


Jenis kanker kulit ini terutama menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti orang-orang dengan AIDS orang yang menggunakan obat penekan kekebalan.


Bentuk lain dari sarkoma Kaposi umumnya menyerang pria muda yang tinggal di Afrika atau lansia laki-laki keturunan Mediterania atau Yahudi.


Sarkoma Kaposi muncul sebagai bercak merah atau ungu pada kulit. Lesi juga bisa terbentuk di lapisan mulut, paru-paru, anus, atau saluran pencernaan.


6. Keratosis aktinik

Keratosis aktinik adalah lesi prakanker yang dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. Kondisi ini disebabkan oleh paparan radiasi UV yang berlebihan dari matahari atau tanning bed.


Keratosis aktinik mungkin terlihat seperti kulit kecil, kering, bersisik, atau berkerak. Bintik-bintik ini bisa tampak merah, cokelat, putih, merah muda, berwarna daging, atau campuran warna.


Dilansir The Skin Cancer Foundation, hanya sekitar 5 hingga 10 persen keratosis aktinik yang berubah menjadi kanker kulit, tetapi sebagian besar karsinoma sel skuamosa dimulai sebagai keratosis aktinik.


7. Limfoma kulit

Limfoma kulit adalah jenis limfoma non-Hodgkin yang menyerang kulit. Ini dimulai pada sel darah putih yang disebut sel T, yang biasanya membantu tubuh melawan kuman.


Jenis kanker ini dapat menyebabkan ruam, bercak menonjol atau bersisik pada kulit, atau tumor kulit.


Ada beberapa jenis limfoma sel T kulit, dan beberapa lebih agresif daripada yang lain.


8. Keratoakantoma


Keratoakantoma adalah tumor yang berkembang perlahan dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apa pun. Jika terus tumbuh, mereka diperlakukan seperti bentuk karsinoma sel skuamosa.


Menurut Cancer Treatment Centers of America, tumor ini biasanya berbentuk kubah dan ditemukan pada area kulit yang terpapar sinar matahari.


9. Karsinoma kelenjar sebaceous

Karsinoma kelenjar sebaceous jarang terjadi, tetapi ini merupakan kanker agresif yang dimulai pada kelenjar minyak kulit.


Mereka biasanya muncul sebagai nodul keras yang tidak menimbulkan rasa sakit. Kanker ini dapat berkembang di mana saja, tetapi paling sering ditemukan di kelopak mata.


10. Dermatofibrosarcoma protuberans

Dermatofibrosarcoma protuberans adalah jenis kanker kulit langka yang dimulai di lapisan tengah kulit. Biasanya ini tumbuh lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.


Tanda pertamanya biasanya berupa benjolan kecil yang terlihat seperti jerawat yang dalam atau bagian kulit yang kasar. Ini juga bisa terlihat seperti bekas luka. Pada anak-anak, ini mungkin menyerupai tanda lahir, menurut American Academy of Dermatology Association.


Apabila kamu mendapati ciri-ciri dari salah satu jenis kanker kulit di atas, atau secara umum mendapati tahi lalat atau bintik baru di kulit, tahi lalat atau bintik yang berbeda dari yang lain, atau ada perubahan, gatal, atau berdarah, segera buat janji untuk menemui dokter kulit.


Sumber...IDN Times