Berikut Dampak Fenomena El Nino pada Suhu Global? - gcway media

Berikut Dampak Fenomena El Nino pada Suhu Global?

 


Media Netizen - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang kemungkinan adanya dampak dari fenomena El Nino terhadap cuaca dan suhu global yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.

PBB menyebut ada kemungkinan El Nino dapat memicu suhu global yang lebih tinggi dan kemungkinan rekor panas baru.


Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB menyebut diperkirakan 60 persen fenomena El Nino akan terbentuk pada akhir Juli dan 80 persen kemungkinan akan terjadi pada akhir September.


"Ini akan mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia," kata Wilfran Moufouma Okia, kepala divisi layanan prediksi iklim regional WMO, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (4/5/2023).


El Nino merupakan pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia, serta kekeringan di beberapa bagian dunia, namun hujan lebat di tempat lain. Fenomena cuaca ini terakhir kali terjadi pada 2018-2019.


Sebelum akhirnya fenomena El Nino diperkirakan akan terjadi pada tahun ini, sejak tahun 2020, dunia telah dilanda La Nina yang sangat panjang, yang telah dinyatakan berakhir pada awal tahun ini.


Tanpa terjadinya fenomena La Nina tersebut, situasi pemanasan suhu planet ini bisa menjadi lebih buruk.


Pasalnya, PBB mengatakan delapan tahun terakhir adalah tahun terhangat yang pernah tercatat, meskipun ada efek pendinganan dari fenomena La Nina yang berlangsung hampir setengah dari periode itu.


"La Nina bertindak sebagai rem sementara kenaikan suhu global dan sekarang dunia harus bersiap menghadapi perkembangan El Nino," ungkap Petteri Taalas, kepala WMO dalam sebuah pernyataan.


Dampak El Nino sebabkan cuaca ekstrem

Fenomena El Nino menurut Taalas kemungkinan besar akan menyebabkan lonjakan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan kemungkinan memecahkan rekor suhu baru.


Kendati demikian, sementara ini belum ada indikasi kekuatan atau durasi dari fenomena El Nino. Namun, dampak fenomena El Nino perlu diwaspadai seluruh dunia.


WMO sendiri mencatat antara tahun 2016 merupakan tahun terhangat, karena dampak El Nino yang sangat kuat dan pemanasan global akibat gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.


Efek El Nino pada suhu global biasanya muncul setahun setelahnya, sehingga kemungkinan besar dampaknya akan terlihat pada tahun 2024.


"Kami memperkirakan dalam dua tahun mendatang akan terjadi peningkatan suhu global yang serius," tambah Okia.


Taalas menyoroti pula bahwa dampak fenomena El Nino sebenarnya dapat memiliki beberapa efek positif. Seperti memberikan kelonggaran kekeringan yang terjadi di Tanduk Afrika dan dampak terkait La Nina lainnya.


Akan tetapi, hal itu juga bisa memicu cuaca dan iklim yang lebih ekstrem, sehingga perlu sistem peringatan dini yang efektif.


Pola iklim sendiri terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun dan biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan.


Hal tersebut biasanya terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tropis tengah dan timur.


Dengan adanya El Nino, curah hujan yang meningkat biasanya akan terjadi di bagian selatan Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian selatan, Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.


Selain itu, dampak El Nino juga bisa menyebabkan kekeringan yang dapat terjadi di Austalia, Indonesia, dan sebagian Asia Selatan.


Selama musim panas di belahan Bumi utara, air hangat El Nino juga dapat memicu badai di tengah dan timur Samudra Pasifik, sekaligus menghambat formasi badai di Cekungan Atlantik.


Sumber...Kompas.com